Kehamilan adalah sebuah anugerah terbesar dari Allah SWT bagi pasangan baru suami istri dalam perjalanan rumah tangga. Kehamilan seorang istri adalah pertanda akan lahirnya anak keturunan yang menjadi buah kasih sayang. Kehadiran anak membangkitkan semangat orang tua untuk membangun rumah tangga bahagia,penuh cinta kasih dan sayang, mejadi tumpuhan harapan hidup di masa depan, dan kepadanya sega cita –cita digantungkan.
Sebagai ungkapan rasa syukur dalam menyambut berita gembira kehamilan dari pasangan suami istri, dalam masyarakat Jawa terdapat suatu tradisi berupa ritual yang khusus diperuntukkan bagi seorang wanita yang sedang mengandung, yaitu selamatan ngapati (saat kandungan berusia empat bulan), dan slametan mitoni (pada saat usia kandungan genap enam atau tujuh bulan). Selamatan ini disebut dengan Tingkepan. Ada jua yang menyebut dengan ' Mrocoti ', yang merupakan bentuk tafaul, seraya mengharapkan agar janin dalam kandungan dan ibunya sehat, pada saat kelahiranya lancar, langsung keluar ( procot, Jawa ) tanpa ada kesulitan dan halangan apapun.
Tradisi Tingkepan ini hanya ada di Indonesia, khususnya di Jawa. Masyarakat Jawa, menurut DR.K.H.Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh ,terkenal dengan tradisinya yang beragam, mulai dari yang bersifat ritual yang berbau mistis sampai yang bersifat seremonial. Kalau kita cermati, tradisi yang ada sekarang itu tidak terbentuk dengan sendirinya. Tradisi disamping dipengaruhi oleh pola pikir sekarang, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh generasi pendahulu. Dengan demikian ia selalu menghubungkan pada generasi pendahulu yang pada saat itu memiliki faham dan agama atau kepercayaan yang berbeda – beda sehingga tidak semua tradisi sesuai dengan syari'at. Oleh karena itu sebagai pewaris tradisi, hendaknya tidak mengadopsinya secara sporadis, tetapi selalu menimbang atau mengukur terlebih dahulu dengan ukuran syariat Termasuk juga dengan tradisi Tingkepan ini, baik dalam acara ritual ngapati atau mitoni ini.
Mengenai asal mula terjadinya ritual ngapati atau mitoni ini tidak diketahui secara pasti. Namun, pada umumnya masyarakat mempunyai keyakinan bahwa kandungan yang sudah berusia tujuh bulan dianggap sudah sempurna. Janin yang sudah memasuki usia tujuh bulan ini kemungkinan kecil bisa keguguran. Karena sudah diyakini sempurna berwujud manusia, tinggal menunggu tiupan ruh dan masa – masa kelahiranya saja, maka pihak keluarga mengadan selamatan untuk menandi rasa syukurnya kepada Allah atas anugerah besar ini.
Sehubungan dengan ritual tujuh bulanan ini, Prof.K.H.Ali Mustafa Yaqub,MA menjelaskan," Tentang tujuh bulanan itu sendiri, penjelasanya demikian. Usia minimal kehamilan, itu enam bulan. Artinya, ketika janin sudah berusia enam bulan, maka ia telah semporna. Sehingga bila lahir, insya Allah, ia bisa bertahan hidup. Sedangkan bila janin lahir sebelum berusia enam bulan, maka biasanya sulit bertahan hidup. Makanya, do'a untuk janin yang akan lahir dilakukan pada bulan ketujuh
Pelaksanaan ritual tujuh bulanan ini dihubungkan dengan proses perkembangan janin yang ada dalam kandungan, dimana manusia diciptakan oleh Allah dari saripati tanah, kemudian tanah tersebut dijadikan air manis ( sperma ) yang ada pada seorang laki – laki , setelah terjadi persemaian antara sperma ( dari seorang laki – laki ) dengan indung telur (dari seorang perempuan ), maka selanjutnya terjadi pembuahan di dalam rahim seorang perempuan, kemudian menjadi janin yang tumbuh berkembang di dalamnya hingga akhirnya menjadi manusia sempurna. Dalam hal ini Allah Ta'ala berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati ( berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,dan segumpal dagingitu Kami jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang ( berbentuk) lain.Maha Sucilah Allah,sebaik –baik Pencipta “ (Q.S.Al Mu’minun:12 –14 )
Pelaksanaan Walimatul Haml dalam tradisi Jawa dari masing – masing daerah tidak sama. Waktunya pun berbeda – beda tergantung situasi dan kondisi kemampuan penyelenggara. Upacara Walimatul Haml ada yang dilaksanakan dua kali dan ada yang hanya sekali. Bagi yang melaksanakan dua kali biasanya dilaksa pada bulan keempat (ngapati ) dan selanjutnya pada bulan ketujuh (mitoni ).
a. Ngapati ( Ngupati )
Saat janin ( embrio ) berusia 120 hari ( atau 4 bulan ) dimulailah kehidupan dengan ruh, dan zat inilah ditentukan bagaimana ia brkehidupan selanjutnya, di dunia sampai akhirat. " ditentukan rizkinya, ajalnya, langkah – langkah perilakunya, dan sebagai orang yang celaka atau orang yang beruntung.
Adalah indah sekali suatu tradisi yang disebut ngupati atau ngapati (pada bulan keempat) sebagai upacara dengan meminta kepada sejumlah orang untuk berdo'a, juga disana ada bentuk sedekah. Tetapi sebagai langkah tidak bijak ketika kita mengadakan sedekah dalam keadan tidak berkemampuan. Sedekah yang paling baik adalah ketika kita berkondisi sehat, terdorong kebakhilan dan berharap hidup panjang ( yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan).
Bagi orang yang tidak berkemampuan hendaknya tidak memaksakan diri, apakagi sampai harus menjual sawah ladang miliknya, yang menjadi sarana mencari nafkah keluarga dan anak keturunanya. Hendaklah difahami,bahwa walimah itu hukumnya sunah. Sungguh sangat disesalkan bila terjadi dalam satu keluarga sampai harus kehilangan lapangan pekerjaan, khusnya petani yang menjadi sumber utama ekonomi keluarga. Upacara walimah tidak harus diadakan secara mewah dan meriah dengan mendatangkan kesenian dan pengajian. Bisa diadakan secara sederhana dengan mengundang keluarga dekat 5-10 orang, berkumpul di rumah, berdo'a bersama dan disuuhi makan ringan ala kadarnya.
b. Mitoni ( Tingkepan )
Selamatan selanjutnya adalah, setelah usia kehamilan sekitar 7 bulan, yaitu ketika kandungan dirasakan sudah berbobot dan berbeban, maka diadakan lagi upacara yang biasa disebut mitoni atau tingkepan. Dalam upacara mitoni atau tingkepan ini disamping bersedekah juga diisi pembacaan do'a, dengan harapan si bayi dalam kandungan diberi keselamatan serta ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia. Dalam hal ini Allah berfirman:
" Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur" ( Q.S.al A'raf : 189 ).
Pada hakikatnya, kedua bentuk selamatan yang dikhususkan kepada ibu hamil diatas, baik ngapati atau mitoni adalah berupa kegiatan sedekah dan do'a, dengan harapan agar keinginanya terkabul, khususnya agar ibu dan janin yang dikandung senantiasa diberi keselamatan, kesehatan serta ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia, menjadi anak shalih / shalihah.
Untuk maksud tersebut, maka kita disuruh memperbanyak do'a pada saat istri sudah mengandung pada usia empat bulan hingga bayi lahir dengan selamat. Berdo'a hendaknya tidak hanya waktu diadakan selamatan saja tetapi harus rutin dan istiqamah, terutama sesudah selasai shalat wajib dan waktu-waktu mustajabah lainya.
Adapun do'a yang sebaiknya dibaca pada saat kandungan istri berusia empat bulan atau Ngapati adalah:
" Ya Allah, hendaklah Engkau menjaga janin yang bersemayam dalam perut….. ( disebutkan nama ibu ) , hendaklah Engkau menjadikan janin ini sebagai keturunan yang baik, dan hendaklah Engkau menjadikanya sebagai anak yang shaleh, yang sehat, yang selsmat sentosa, yang berakal sehat, yang cerdas, yang pandai, yang mengamalkan ( ilmunya ), yang beruntung, yang dianugrahi rizki lapang, yang terbimbing pada prilaku – prilaku baik, yang kaya, yang dermawan, yang berkunjung ke dua negeri Haram ( Makkah dan Madinah ) untuk menunaikan bentuk ibadah ( haji dan umrah ) dan yang berbakti kepada kedua orang tua. Ya Allah, baguskanlah ia dalam bentuk rupa dan akhlaq, dan baguskanlah suaranya untuk membaca al- Qur'an al – karim dan hadits – hadits Nbi-Mu Muhammad saw. Ya Allah, hendaklah Engkau membimbing anak ini untuk mematuhi- Mu dan mengabdi kepada-Mu dengan baik. Ya Allah, hendaklah Engkau mempermudah kelahiran janin ini dan hendaklah Engkau berikan rizki padanya, dan kepada ibu-bapaknya- keselamatan, keberuntungan, kesejahteraan, kesyahidan dan berakhir dengan baik ( husnul khatimah ). Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri – istri dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertakwa"
Adapun do'a yang dibaca pada saat mitoni atau tingkepan adalah:
Selain do'a diatas, hendaklah memperbanyak pula do'a:
Dan do'a yang dibaca khusus janin dan juga untuk anak adalah:
Selain berdo'a jangan lupa masalah menjaga kesehatan, seorang perempuan yang sedang hamil sebaiknya menjauhi makanan kacang – kacangan, makanan yang panas, makanan yang rasanya pahit, makanan kelas rendah dan makanan campur – campur. Makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi adalah jambu biji ( terutama di bulan ketriga dan keempat ), dan sebagai konsumsi harian adalah daging ayam, buah delima, buah apel manis dan lain – lain. Baik juga mengunyah kemenyan Arab ( musthaka atau luban ), yang mana dengan mengkonsumsi kemenyan Arab ini akan dapat menambah kecerdasan anak, mempertajam daya ingat, menghilangkan sifat pelupa dan menghentikan lendir. Sedangkan jambu biji menyebabkan bayi / anak rupawan.
Demikian doa untuk ngapati atau mitoni, semoga bisa bermanfaat bagi anda yang sedang ingin memberikan selametan ngapati atau mitoni bagi istri, atau anda sendiri, atau salah satu anggota keluarga.
.
Sebagai ungkapan rasa syukur dalam menyambut berita gembira kehamilan dari pasangan suami istri, dalam masyarakat Jawa terdapat suatu tradisi berupa ritual yang khusus diperuntukkan bagi seorang wanita yang sedang mengandung, yaitu selamatan ngapati (saat kandungan berusia empat bulan), dan slametan mitoni (pada saat usia kandungan genap enam atau tujuh bulan). Selamatan ini disebut dengan Tingkepan. Ada jua yang menyebut dengan ' Mrocoti ', yang merupakan bentuk tafaul, seraya mengharapkan agar janin dalam kandungan dan ibunya sehat, pada saat kelahiranya lancar, langsung keluar ( procot, Jawa ) tanpa ada kesulitan dan halangan apapun.
Tradisi Tingkepan ini hanya ada di Indonesia, khususnya di Jawa. Masyarakat Jawa, menurut DR.K.H.Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh ,terkenal dengan tradisinya yang beragam, mulai dari yang bersifat ritual yang berbau mistis sampai yang bersifat seremonial. Kalau kita cermati, tradisi yang ada sekarang itu tidak terbentuk dengan sendirinya. Tradisi disamping dipengaruhi oleh pola pikir sekarang, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh generasi pendahulu. Dengan demikian ia selalu menghubungkan pada generasi pendahulu yang pada saat itu memiliki faham dan agama atau kepercayaan yang berbeda – beda sehingga tidak semua tradisi sesuai dengan syari'at. Oleh karena itu sebagai pewaris tradisi, hendaknya tidak mengadopsinya secara sporadis, tetapi selalu menimbang atau mengukur terlebih dahulu dengan ukuran syariat Termasuk juga dengan tradisi Tingkepan ini, baik dalam acara ritual ngapati atau mitoni ini.
Tentang Ngapati dan Mitoni
Mengenai asal mula terjadinya ritual ngapati atau mitoni ini tidak diketahui secara pasti. Namun, pada umumnya masyarakat mempunyai keyakinan bahwa kandungan yang sudah berusia tujuh bulan dianggap sudah sempurna. Janin yang sudah memasuki usia tujuh bulan ini kemungkinan kecil bisa keguguran. Karena sudah diyakini sempurna berwujud manusia, tinggal menunggu tiupan ruh dan masa – masa kelahiranya saja, maka pihak keluarga mengadan selamatan untuk menandi rasa syukurnya kepada Allah atas anugerah besar ini.
Sehubungan dengan ritual tujuh bulanan ini, Prof.K.H.Ali Mustafa Yaqub,MA menjelaskan," Tentang tujuh bulanan itu sendiri, penjelasanya demikian. Usia minimal kehamilan, itu enam bulan. Artinya, ketika janin sudah berusia enam bulan, maka ia telah semporna. Sehingga bila lahir, insya Allah, ia bisa bertahan hidup. Sedangkan bila janin lahir sebelum berusia enam bulan, maka biasanya sulit bertahan hidup. Makanya, do'a untuk janin yang akan lahir dilakukan pada bulan ketujuh
Pelaksanaan ritual tujuh bulanan ini dihubungkan dengan proses perkembangan janin yang ada dalam kandungan, dimana manusia diciptakan oleh Allah dari saripati tanah, kemudian tanah tersebut dijadikan air manis ( sperma ) yang ada pada seorang laki – laki , setelah terjadi persemaian antara sperma ( dari seorang laki – laki ) dengan indung telur (dari seorang perempuan ), maka selanjutnya terjadi pembuahan di dalam rahim seorang perempuan, kemudian menjadi janin yang tumbuh berkembang di dalamnya hingga akhirnya menjadi manusia sempurna. Dalam hal ini Allah Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلاِنْسَانَ مِنْ سُلاَلَةٍ مِنْ طِيْنٍ.ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍ مَكِيْنٍ. ثُمَّ خَلَقْنَاالنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا العَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا المُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا اَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْن.َ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati ( berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,dan segumpal dagingitu Kami jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang ( berbentuk) lain.Maha Sucilah Allah,sebaik –baik Pencipta “ (Q.S.Al Mu’minun:12 –14 )
Pelaksanaan Walimatul Haml dalam tradisi Jawa dari masing – masing daerah tidak sama. Waktunya pun berbeda – beda tergantung situasi dan kondisi kemampuan penyelenggara. Upacara Walimatul Haml ada yang dilaksanakan dua kali dan ada yang hanya sekali. Bagi yang melaksanakan dua kali biasanya dilaksa pada bulan keempat (ngapati ) dan selanjutnya pada bulan ketujuh (mitoni ).
a. Ngapati ( Ngupati )
Saat janin ( embrio ) berusia 120 hari ( atau 4 bulan ) dimulailah kehidupan dengan ruh, dan zat inilah ditentukan bagaimana ia brkehidupan selanjutnya, di dunia sampai akhirat. " ditentukan rizkinya, ajalnya, langkah – langkah perilakunya, dan sebagai orang yang celaka atau orang yang beruntung.
Adalah indah sekali suatu tradisi yang disebut ngupati atau ngapati (pada bulan keempat) sebagai upacara dengan meminta kepada sejumlah orang untuk berdo'a, juga disana ada bentuk sedekah. Tetapi sebagai langkah tidak bijak ketika kita mengadakan sedekah dalam keadan tidak berkemampuan. Sedekah yang paling baik adalah ketika kita berkondisi sehat, terdorong kebakhilan dan berharap hidup panjang ( yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan).
Bagi orang yang tidak berkemampuan hendaknya tidak memaksakan diri, apakagi sampai harus menjual sawah ladang miliknya, yang menjadi sarana mencari nafkah keluarga dan anak keturunanya. Hendaklah difahami,bahwa walimah itu hukumnya sunah. Sungguh sangat disesalkan bila terjadi dalam satu keluarga sampai harus kehilangan lapangan pekerjaan, khusnya petani yang menjadi sumber utama ekonomi keluarga. Upacara walimah tidak harus diadakan secara mewah dan meriah dengan mendatangkan kesenian dan pengajian. Bisa diadakan secara sederhana dengan mengundang keluarga dekat 5-10 orang, berkumpul di rumah, berdo'a bersama dan disuuhi makan ringan ala kadarnya.
b. Mitoni ( Tingkepan )
Selamatan selanjutnya adalah, setelah usia kehamilan sekitar 7 bulan, yaitu ketika kandungan dirasakan sudah berbobot dan berbeban, maka diadakan lagi upacara yang biasa disebut mitoni atau tingkepan. Dalam upacara mitoni atau tingkepan ini disamping bersedekah juga diisi pembacaan do'a, dengan harapan si bayi dalam kandungan diberi keselamatan serta ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia. Dalam hal ini Allah berfirman:
" Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur" ( Q.S.al A'raf : 189 ).
Pada hakikatnya, kedua bentuk selamatan yang dikhususkan kepada ibu hamil diatas, baik ngapati atau mitoni adalah berupa kegiatan sedekah dan do'a, dengan harapan agar keinginanya terkabul, khususnya agar ibu dan janin yang dikandung senantiasa diberi keselamatan, kesehatan serta ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia, menjadi anak shalih / shalihah.
DOA WALIMATUL HAML NGAPATI
.Untuk maksud tersebut, maka kita disuruh memperbanyak do'a pada saat istri sudah mengandung pada usia empat bulan hingga bayi lahir dengan selamat. Berdo'a hendaknya tidak hanya waktu diadakan selamatan saja tetapi harus rutin dan istiqamah, terutama sesudah selasai shalat wajib dan waktu-waktu mustajabah lainya.
Adapun do'a yang sebaiknya dibaca pada saat kandungan istri berusia empat bulan atau Ngapati adalah:
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ مَافى بَطْنِ .....مِنَ الْجَنِيْنِ وَاجْعَلْهُ ذُرِّيَةُ طَيِّبَةً وَاجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا صَحِيْحًا مُعَافَى عَاقِلاً حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلاً سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفّقًا لِلْخَيْرَاتِ غَنِيًّا سَخِيًّا زَائِرًا لِلْحَرَمَيْنِ ِلاَدَاءِ النُّسُكَيْنِ بَرًّا لِلْوَالِدَيْنِ . اَللّٰهُمَّ اَحْسِنْ خَلْقَهُ وَخُلُقَهُ وَحَسِّنْ صَوْتَهُ لِقِرَأَةِ الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ وَالْحَدِيْثِ النَّبَوِىِّ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . اَللّٰهُمَّ وَفِّقْهُ لِطَاعَتِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. اَللّٰهُمَّ سَهِّلْ خُرُوْجَهُ عِنْدَ الْوِلاَدَةِ وَارْزُقْهُ وَاُمَّهُ وَوَالِدَهُ السَّلاَمَةَ وَالسَّعَادَةَ وَالْعَافِيَةَ وَالشَّهَادَةَ وَحُسْنَ الْخَاتِمَةِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
DOA TINGKEPAN atau MITONI
Adapun do'a yang dibaca pada saat mitoni atau tingkepan adalah:
اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنَا مِنْ اَفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلاَخِرَةِ فِتْنَتِهِمَا وَفَضِيْحَتِهِمَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اَللّٰهُمَّ سَلِّمْ جضنِيْنَهَا وَعَافِ مَا فى بَطْنِهَا مِمَّا لاَنَرْجُوْهُ وَنَخَافُ. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ بِجَاهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْ نُصَلَِّى عَلَيْهِ وَاَنْ نُسَلِّمَ جَنِيْنَهَا مِنَ اْلاَفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَاْلاَمْرَاضِ وَعَنْ أُمِّ مُلْدَانِ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
" Ya Allah, selamatkanlah kami dari bencana dunia dan azab akhirat, petaka dan keburukan keduanya ( dunia dan akhirat ), sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, sejahterahkanlah janinnya, selamatkanlah kandungan di dalam perutnya dari sesuatu yang tidak kami harapkan dan yang kami khawatirkan. Kesejahteraan terlimpah pada Nuh di seluruh alam. Sungguh demikianlah kami memberi balasan kepada orang –orang yang berbuat baik. Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu dengan kepangkatan pemimpin kami Muhammad saw, hendaklah Engkau menganugerahkan shalawat kepada beliau, dan selamatkanlah janin ini dari bahaya, sakit, penyakit, dan juga dari jin Ummi Muldin, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang paling pengasih diantara para pengasih. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri – istri dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertakwa"Selain do'a diatas, hendaklah memperbanyak pula do'a:
أُعِيْذُهُ بِالْوَاحِدِ الصَّمَدِ – مِنْ َ شَرّ كُلِّ ذِى حَسَدٍ
" Aku memohon perlindungan – untuk kandungan / anak ini – kepada Allah Yang Maha Esa lagi sebagai tempat meminta, dari kejahatan setiap orang yang dengki"Dan do'a yang dibaca khusus janin dan juga untuk anak adalah:
اَللّٰهُمَّ يَا مُبَارِكٌ بَارِكْ لَنَا فِى الْعُمْرِ وَالرِّزْقِ وَالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْوَلَدِ. اَللّٰهُمَّ يَاحَافِظُ اِحْفَظْ وَلَدَ ...... مَا دَامَ فِى بَطْنِ اُمِّهِ وَاشْفِهِ مَعَ اُمِّهِ أَنْتَ الشَّا فِى لاَشِفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ وَلاَ تُقَدِّرْهُ سَقِيْمًا وَلاَمَحْرُوْمًاً. اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ فِى بَطْنِهَا صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ.يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلُوْبَنَا فِى ديْنِكَ. اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ دُعَاءَنَا مِنْ دُعَاءِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَفَرَ اللّٰهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
" Ya Allah, wahai Tuhan Yang memberkahi, berkahilah kami dalam umur, rizki, agama, duniawi dan anak – anak kami. Ya Allah, wahai Tuhan yang menjaga, jagalah anak………….. ( sebutkan nama ibunya ) selama ia di dalam perut ibunya dan sehatkan ia bersama ibunya. Engkau adalah Penyembuh, tiada penyembuhan selain penyembuhan-Mu, dan janganlah Engkau takdirkan ia sakit dan terhalang ( dari rahmat-Mu ). Ya Allah, bentuklah janin di dalam perut ibunya sebagai bentuk yang bagus, yang indah lagi sempurnah, dan teguhkanlah hatinya dalam beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu, di dunia dan di akhirat. Wahai Tuhan yang membolak – balikan hati, teguhkanlah hati kami dalam agama-Mu. Ya Allah, terimalah do'a kami, sebagaimana ( Engkau menerima ) do'a Nabi-Mu Muhammad saw. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang paling penyayang diantara para penyayang"
اَللّٰهُمَّ اِحْفَظْ وَلَدَ ..... فِى بَطْنِ زَوْجَتِهِ وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّا فِى لاَشِفَاءَ اِلاَّ شِفَاءُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادرُ سَقَمًا وَلاَ اَلَمًا وَاَنْتَ خَيْرُ مَسْؤُوْلٍ. . اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ . اَللّٰهُمَّ أَخْرِجْهُ وَقْتَ وِلاَدَتِه سَهْلاً وَ تَسْلِيْمًا لاَ مُعَسَّرًا وَانْفَعْنِى بهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ.اَميْنَ. وَ تَقَبَّلْ دُعَاءِى كَمَا تَقَبَّلْ دُعَاءَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . اَللّٰهُمَّ اِحْفَظِ الْوَلَدَ الَّذِى أَخْرَجْتَ مِنْ عَالِمِ الظُّلْمِ اِلَى عَالِمِ النُّوْرِ.وَاجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا صَحِيْحًا كَامِلاً لَطِيْفًا حَاذِقًا عَاِلمًا عَامِلاً مُبَارَكًا_ مِنْ كَلاَمِكَ اْلكَريْمِ حَافِظًا. اَللّٰهُمَّ طَوّلْ عُمُرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَاَحْسِنْ خُلُقَهُ وَاَفْصِحْ لِسَانَهُ وَحَسِّنْ صَوْتَهُ لِقِرَأَةِ الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ وَالْحَدِيْثِ النَّبَوِىِّ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ
" Ya Allah, jagalah anak ……….( sebutkan nama ayah 0 di dalam perut istrinya dan sembuhkanlah ia, Engkau adlah Penyembuh, dimana tiada penyembuhan selain penyembuhan-Mu, dengan penyembuhan segera yang tidak meninggalkan kesakitan dan penyakit. Engkau adalah sebaik – baik tempat meminta. Ya Allah, bentuklah janin itu dengan bentuk yang baik lagi indah, teuhkanlah hatinya dalam keimanan kepada-Mu dan Rasul-Mu. Ya Allah, keluarkanlah ia di waktu kelahiranya dengan mudah dan selamat serta tidak mengalami kesulitan, dan dengan anak ini jadikanlah aku sebagai orang yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Amin. Kabulkanlah do'aku sebagaimana Engkau mengabulkan do'a Nabi kita Muhammad saw. Ya Allah, jagalah anak yang Engkau keluarkan dari alam kegelapan kepada alam nyata ini, jadikan ia sebagai anak yang shaleh, yang sehat, yang sempurna, yang lemah lembut, yang cerdas, yang pandai, yang mengamalkan ( ilmunya), yang diberkahi, dan yang menjaga perkataan-Mu yang mulia. Ya Allah, panjangkanlah umurnya, sehatkanlah tubuhnya, baguskanlah perangainya, fasihkanlah lisanya, dan baguskanlah suaranya untuk membaca al- Qur'an al – karim dan hadits – hadits Nabidenan keberkhan Nabi-Mu, pemimpin kami Muhammad saw. Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam."Selain berdo'a jangan lupa masalah menjaga kesehatan, seorang perempuan yang sedang hamil sebaiknya menjauhi makanan kacang – kacangan, makanan yang panas, makanan yang rasanya pahit, makanan kelas rendah dan makanan campur – campur. Makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi adalah jambu biji ( terutama di bulan ketriga dan keempat ), dan sebagai konsumsi harian adalah daging ayam, buah delima, buah apel manis dan lain – lain. Baik juga mengunyah kemenyan Arab ( musthaka atau luban ), yang mana dengan mengkonsumsi kemenyan Arab ini akan dapat menambah kecerdasan anak, mempertajam daya ingat, menghilangkan sifat pelupa dan menghentikan lendir. Sedangkan jambu biji menyebabkan bayi / anak rupawan.
Lihat Juga Bacaan doa sesudah sholat
Demikian doa untuk ngapati atau mitoni, semoga bisa bermanfaat bagi anda yang sedang ingin memberikan selametan ngapati atau mitoni bagi istri, atau anda sendiri, atau salah satu anggota keluarga.
.
0 comments:
Post a Comment